Akses Jalan Dam Ditutup

Sejak awal tahun 2018, jalan di atas dam (bendungan) Saguling tidak bisa dilintasi kendaraan bermotor lagi. Selama ini jalan tersebut dapat diakses namun secara terbatas. Hanya kendaraan jenis sepeda motor yang melintasi jalan di atas dam tersebut. Dari dua sisi jalan dam itu ditutup portal yang digembok. Disisakan pintu kecil yang hanya bisa dilintasi sepeda motor. Kendaraan roda empat untuk umum tidak diperbolehkan dalam beberapa tahun ini.

 Selama ini warga yang mengendarai sepeda motor dapat melewati jalan untuk akses antara Rajamandala-Cipongkor. Warga lebih suka melewati jalur tersebut karena kondisi jalannya relatif lebih bagus dan lebih dekat dibanding jalur Jalan Rajamandala-Cipongkor.  Akibatnya, jalur jalan terakhir itu sekarang ini menjadi ramai dilintasi kendaraan siang-malam.

Sosialisasi penutupan akses jalan dam tersebut dilakukan sejak 8 Februari 2018. Informasi yang disampaikan Indonesia Power, penanggung jawab bendungan Saguling sebagaimana dikutip pers,  akhir Februari 2018, disebutkan bahwa penutupan jalan dam itu demi kelangsungan ketahanan bendungan dan sekaligus mengajak masyarakat untuk turut aktif menjaga obyek vital nasional (obvitnas) pembangkit listrik tenaga air yang merupakan aset bangsa. 

“Target tahun 2025, PLTA ini menjadi elemen penting dalam pembangunan. Bendungan Saguling dan Cirata menjadi objek vital nasional yang dapat menghasilkan 30 persen energi baru terbarukan. Kami ajak warga untuk jaga kelangsungan penghasil listrik ini,” kata General Manajer Indonesian Power Buyung Arianto ketika konferensi pers pada 23 Februari 2018.


Semula ada isu bahwa dam retak akibat gempa yang terjadi di Lebak, Banten, beberapa waktu sebelumnya. Namun  hal itu dibantah, tidak ada keretakan dam. Kondisi Bendungan Saguling memang harus prioritas untuk mendapat perhatian. Maklumlah umur bendungan diperkirakan 27 tahun lagi.  Ini terjadi apabila penanganan pencemaran air dan sedimentasi Sungai Citarum tidak diperbaiki sehingga menjadi ancaman terhadap kekuatan bendungan. Padahal seharusnya usia bendungan yang beroperasi mulai tahun 1985 itu  masih 31 tahun lagi.(*)