Air untuk Warga Cijeruk

Air adalah kebutuhan vital kehidupan sehari-hari. Di Kampung Cijeruk, Desa Baranangsiang, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, kebutuhan air disuplai oleh mata air yang menyembur di bukit-bukit. Mereka memasang pipa paralon ratusan meter agar air sampai di rumah mereka.


Di musim hujan, air secara reguler dapat mengalir ke rumah-rumah warga. Tetapi di musim kemarau, banyak mata air yang tidak mengeluarkan air. Terlebih lagi mata air rata-rata kecil saja. Terkadang kampung pun menjadi sebuah ironi. Berada di kawasan sumber air di Sungai Citarum dan  Bendungan Saguling, nyatanya kesulitan air menjadi problem warga. Sekitar 48 rumah yang dihuni  113 warga yang kerap menemui masalah saat musim kemarau. 

Rembuk bersama warga

Akhirnya setelah rembukan dengan warga selama dua malam pada 6-7 Desember 2019, dicarilah sumber air yang diharapkan dapat mengatasi problem air sepanjang waktu. Mulailah membor air di titik yang diperkirakan lokasi sumber air. Sekitar seminggu proses pemboran, di kedalaman 58 meter, sumber air bersih pun ditemukan. 

Proses mencari sumber air dengan medan magnet
Penyambungan pipa untuk masjid

Air itu kemudian disalurkan ke rumah-rumah warga, juga ke masjid. Warga pun ikutan urunan untuk pembelian pipa-pipa paralon. Warga bekerja bersama-sama menyambung pipa-pipa paralon bahkan hingga malam hari. Agar air tetap dapat mengalir secara kontinu, warga diminta untuk bersama-sama menjaga air. 

Warga bergotong-royong menyambung pipa.

Air adalah kebutuhan bersama. Sama-sama harus kebagian, tidak boleh ada sebagian teraliri tetapi sebagian warga lainnya tidak teraliri air. Warga menyiapkan wadah penampungan dan tentu saja membiasakan diri untuk hemat dalam penggunaan air. Agar air dapat bertahan lama dan sekaligus mengedukasi warga agar dalam pengelolaannya, pengucuran air dijadwal. Pada hari jadwal buka air jam 06.00 hingga jam 08.00, sedangkan sore hari pada jam 15.00 hingga 17.30.